Titik Awal

Malam itu pemuda itu bermimpi bertemu dengan seorang tua, mereka memanggilnya Abah, Abah melambaikan tangan seolah memanggil pemuda itu mengajaknya turun ke baruah.

Bukan hal yang biasa, mengingat mereka tidak pernah berjumpa satu sama lain, Abah meninggal di tahun yang sama dengan pemuda itu dilahirkan, karena penyakit yang umum di keluarga mereka, darah tinggi.

Mimpi ini merisaukannya, setelah menimbang-nimbang dengan nada bergetar dia menyampaikan kepada Ayahnya, dan Ayahnya berkata dengan intonasi yang syahdu “ayah ingin sekali bertemu, walau hanya dalam mimpi”, terasa ada bait kerinduan mendalam Ayah terhadap Abah.

Tak ada penjelasan tambahan, hanya kerinduan Ayah akan Abah yang semakin membuncah, dan pemuda ini tahu, pertanyaan ini membuka kebisuan Ayahnya, dan hari-hari esok akan ada cerita-cerita tentang Abah, dan Surau peninggalan Atuknya, cerita yang akan menjadi pembimbang pilihan hidupnya didepan.

Leave a Reply